Impor Borongan dan Program KITE

Dampak ditutupnya Kran Impor Borongan 2017

ASEPHI menanggapi pertanyaan dari Ditjen IKM Kementeria Peridustrian, menyatakan sejauh ini ukm anggota Asephi di daerah belum terdampak. Namun pada sejumlah IKM yang produksinya cukup besar mulai ada laporan dan sedikit keluhan.

Laporan dari Ketua BPD ASEPHI BALI, Ketut Dharma Siadja mengungkap bahwa  dari sektor industri kerajinan Perhiasan perak, dampaknya kurang mengenakan sekali, karena saat bulan ini proses order utk chrismast & new years
Terjadinya kerugian bagi IKM.
Karena ada nya keterlambatan dan atau kelangkaan pada:
1. Bahan baku alloy utk bahan pencampur emas atau perak. Bahan baku ini import dari Hongkong:
2.Bahan pembantu, seperti      a.Gypsum utk casting,
b.wax inject utk duplikasi design. c.Rubber mold utk membuat molding / bahan alat cetak.
d. Bahan & alat finishing

Lebih lanjut Anggota ASEPHI Bali berbagi usulan yang diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh Pemerintah terkait kekhawatiran harga bahan baku & bahan penolong bisa naik sampai 100%.

Menurut teman-teman dari Bali kebijakan ini terlalu mendadak, kurang sosialisasi dari pusat ke daerah. Sehingga kita sangat merasa ke rugian karena keterlambatan , order tidak selesai, kena sangsi pinalty.

 

Sementara Muhamad Aljufri, Ketua BPD ASEPHI JATENG menyatakan bahwa , “Alhamdulillah sampai saat ini belum ada..saya sendiri ikut fasilitas KITE kemudahan impor tujuan Ekspor..saat ini barang masih dalam perjalanan dr produsen ( zat pewarna Batik) dari India” ,

Lebih lanjut  Ketua BPD Jateng yang juga Pemilik PT. Raveena Garmenindo menyatakan bahwa, ” menurut pandangan saya..sekarang masa2 transisi jadi agak repot krn sdh terbiasa dg sistem lama ( borongan ) tapi ke depan insyaa Allah lebih baik krn Biaya impor tidak abstrak..yg kudu di perbaiki mungkin kalo kita bisa tahu secara pasti dan transparan bahkan secara On line bea impor bahan baku/ pembantu utk produk2 berbasis Budaya..spt Batik,tenun dsb.

 

Tidal usaf khawati dengan ditutupnya kran impor borongan oleh Pemerintah, karena ada program KITE dan handicraft sebegai salah satu sektor industri kreatif yang suddar teruji kuat dan dapat beradaptasi dyngan berbagai situasi karena didukung oleh para pelaku kreatif yang “kreatif” menghadapai tantangan perkembangan dan perubahan kebijakan.

 

 

 

@bpp|10-2017

 

 

 

Photo: hanya illustrasi @google2017