Inovasi Patung Bahan Kayu Metal
Salah satu produk kerajinan nasional yang maih memukau pasar global adalah kerajinan patung pahatan, dengan berbagai inovasi selain trend desain patung modern, juga bahan bakunya. Salah satunya, bahan campuran metal dan kayu.
Inovasi Patung Bahan Kayu Metal – Kerajinan patung asal Indonesia dari masa ke masa masih diminati di pasar Internasional. Terutama patung dari sejumlah daerah yang kondang dengan pengukir/pematung handal, misal asal Bali, Jepara, dan Yogyakarta.
Produk yang diminati buyer tidak sebatas indahnya hasil pahatan akan bentuk dari patung itu sendiri, tapi juga dikombinai dengan inovasi dan kreativitas dari bahan bakunya. Dari sejumlah event pameran dagang kerajinan tahun-tahun terakhir, ada patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan juga patung ukiran kuda yang terbuat dari kombinasi kayu dan metal.
Produk patung inovatif tersebut, memiliki daya tarik tersendiri melebihi patung-patung berbahan baku murni – hanya kayu, atau hanya logam. Tehnik pembuatannya pun tidak mudah, karena setidaknya ada dua kali proses. Pertama membuat ukiran patung kayunya dulu, baru kemudian dibuatkan asesories / bagian logamnya.
Mengenai cara/ tehnik membuat patung kayunya, tidak berbeda dari masa ke masa hanya menggunakan alat sederhana meliputi perangkat alat pahat serta aneka pisau ukir dan pemukul/ palu. Sedangkan tehnik membuat bagian patung metal ada berbagai cara.
Demikian rumitnya membuat patung berbahan kombinasi kayu dan metal, karena itu produk kerajinan patung tersebut pun, dipatok dengan harga puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. Peminatnya pun tentunya dari kalangan atas/ orang orang berduit.
Teknik Patri
Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam di bawah pengaruh panas dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran logam. Bahan tambah (patri) merupakan bahan logam atau campuran logam yang mudah melebur karena mempunyai titik lebur di bawah titik lebur bahan logam yang akan disambungkan. Pematrian banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang baik untuk dipatri, namun tidak dapat di las.
Teknik Cetak
Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, para perajinnya dikenal dengan istilah perajin teknik pengolahan perunggu.
Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi dengan lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah liat. Kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari rongga ini perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga di peroleh benda perunggu yang di inginkan.
Teknik Grafir
Teknik grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan pola tertentu, Teknik grafir ini biasa digunakan untuk berbagai produk.
Teknik Etsa
Teknik etsa adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan tembaga. Untuk pembuatan klise acuan dilakukan dengan penggunaan larutan asam nitrat yang bersifat korosif terhadap tembaga. Jika dibandingkan dengan engraving, etsa memiliki kelebihan tersendiri.
Dalam teknik engraving diperlukan keterampilan khusus pertukangan logam, sedangkan etsa relatif mudah untuk dipelajari terutama bagi para seniman yang telah terbiasa dalam menggambar. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki kontur yang halus.
Teknik etsa adalah cara untuk membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan bahan kimia tertentu. Bahan yang dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan teknik etsa adalah berbagai jenis
Teknik Bubut
Bubut adalah suatu proses pengikisan benda kerja yang sayatan nya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara transisi sejajar dengan sumbu putar dai benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut dengan gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut dengan umpan.
Pengaturan perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat akan menghasilkan berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Teknik Las
Pengelasan adalah teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinu. Prosedur pengelasan tampak sangat sederhana, namun yang sebenarnya juga harus memerlukan keahlian khusus. Oleh karena itu didalam pengelasan, pengetahuan atau wawasan harus turut serta mendampingi praktik.
Teknik Ukir
Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang di ukir. Awalnya, seni ukir ini digunakan untuk membuat perkakas benda-benda dari gerabah atau kayu.
Umumnya ukiran tersebut digunakan sebagai hiasan dan mengandung makna simbolis dan religius.
Dengan tehnik inilah seniman patung mempersiapkan bahan metal sebagai kombinasi kerajinan patung berbahan kayu dan metal. Inovasi dan kreativitas para perajin tentunya tidak sia-sia, kalau mengetahui harga yang dipatok untuk sebuah produk patung berbahan kayu dan metal. (Adyan Soeseno)