Seni Grafir Kayu dan Akrilik

Seni kerajinan grafir semakin marak dengan perkembangan mesin grafir yang canggih dengan menggunakan teknologi laser, namun tidak menggeser penggunaan alat grafir manual, karena pemanfaatannya yang berbeda.
Seni grafir dibuat dengan cara menggores di atas media grafir (kayu, logam, kaca, kulit dan lain-lain) sehingga membentuk lukisan atau gambar. Pembuatan karya seni ini lazimnya menggunakan alat khusus, bisa berupa mesin canggih maupun alat manual.
S
eni grafir pertamakali dikenal sebagai seni ukir, menurut Purwo Supriyatno, perajin seni grafir dari Studio Gudang Art Klik. Jenis kerajinan ini awalnya dilakukan pada media kayu untuk membuat ukiran yang memiliki “kedalaman” atau terlihat 3 dimensi. Seperti halnya ukiran relief pada candi-candi ataupun ukiran pada kursi kayu zaman dahulu yang membentuk ornamen bunga dan sulur tanaman.
Pada perkembangannya, lanjut perajin grafir itu, kebanyakan orang sekarang lebih merujuk pada lukisan atau gambar yang dibuat dengan menggores pada berbagai media, tidak sebatas kayu, tapi juga kaca, logam, acrylic, batu, kulit dan lainnya.
Seni Grafir Kayu 
Dengan adanya perkembangan teknologi alat/ mesin kerajinan di zaman now, mulai muncul karya-karya yang disebut sebagai hasil seni grafir modern. Walaupun sama seperti halnya “mengukir” di zaman baheula, tapi metode yang digunakan sangat berbeda dengan seni ukir yang dihasilkan para perajin Jepara dan Bali.
Seni grafir kayu, biasanya orang merujuk pada gambar atau pola di atas permukaan kayu yang dibuat dengan cara membakar bagian tertentu. Walaupun bisa dibuat secara manual menggunakan solder, tapi seni grafir kayu modern pembuatan gambar/ pola menggunakan mesin laser.
Dengan menggunakan alat-alat tersebut (solder ataupun mesin laser), permukaan kayu akan terbakar dan menjadi cekung sehingga membentuk pola gambar. Akan tetapi, hasil seni grafir kayu seperti yang terlihat hanya “gambar datar”. Tentunya sangat berbeda dengan hasil karya seni ukir Jepara yang ditampilkan sebelumnya.
Seni Grafir Akrilik
Seni grafir satu ini dilakukan pada media bahan plastik acrylic ( akrilik ). Plastik ini bersifat keras dan menyerupai kaca. Akrilik sendiri sering digunakan sebagai pengganti kaca dan sangat populer dewasa ini.
Pengrajin grafir akrilik menggunakan alat grafir tangan untuk membuat goresan di permukaan akrilik. Karena grafir manual memerlukan kemampuan dan kreatifitas dari perajinnya, hasil karya grafir ini biasanya masih dianggap sebagai karya seni.
Gambar yang biasa dibuat pada karya seni grafir akrilik adalah gambar wajah idola ataupun kekasih. Karya seni ini, memiliki harga yang beragam, mulai dari ratusan ribu untuk ukuran kecil hingga jutaan rupiah untuk yang besar. (Adyan Soeseno)