Tas Bordir Khas Aceh
Untuk mengisi waktu luangnya, Nur Asiah, wanita asal Aceh ini mencoba membuat sebuah produk kerajinan tas khas dari Aceh. Pembuatan produk kerajinan tas ini, sudah ia lakukan sejak lama dan hingga kini masih terus dikerjakan.
Produk kerajinan tas khas Aceh milik Nur Asiah ini, dinamakan DALOENG. Setelah satu dekade, tas Daloeng masih tetap eksis sebagai brand produsen tas bordir. Nur, sapaan akrabnya mengaku, sejak 15 tahun yang lalu sudah mengibarkan bendera usahanya dengan nama DALOENG.
Pada awalnya, Nur memproduksi aneka tas kulit dengan ciri khas bordir Aceh. Sekarang, setidaknya ada 10 jenis produk kerajinan yang di buatnya bersama enam orang perajin karyawannya. Produk tersebut antara lain, tas laki-laki, dompet, sandal rumah, dan tempat tissue,
Nur menjelaskan, produk kerajinan DALOENG yang dibuatnya mengikuti tren mode tas masa kini, namun tetap dengan ciri khas ada bordir khas corak Aceh. “Semua dikerjakan di work shop saya di kawasan Slipi Jakarta Barat. Harga produk kerajinannya, di patok dengan harga berkisar Rp450 ribu sampai dengan Rp2 juta,” ujarnya.
Hingga kini, lanjut Nur, produksi tas yang telah terjual sekitar 50 buah per bulannya. Aneka macam produk kerajinan tas dari kulit ini, bahannya dibeli langsung dari penyamakan kulit sapi di Jawa Barat. Sedangkan proses pembuatan kerajinan tas dan bordirannya dikerjakan di work shopnya DALOENG, di daerah Slipi, Jakarta Barat.
Menurut Nur, strategi pemasaran produk kerajinan tas DALOENG dijajakan langsung di gerainya di daerah Slipi. Selain itu, ia juga sering mengikuti ajang pameran kerajinan nasional maupun pameran internasional (Asia). “Saya juga memasarkan produknya melalui media sosial seperti IG, facebook dan website,” terangnya.
Dalam menjalankan usahanya, Nur mengaku, tidak terlalu berambisi untuk membesarkan usahanya. Tapi ia memilih, usaha kerajinannya hanya sebatas home industry. “Sebesar ini saja, kerjaan sudah banyak sekali, lebih baik usaha kecil tetapi sehat dan bisa berjalan dengan baik, small is beautiful,“ papar Nur Asiah yang tidak mau ribet.
Selama ini, lanjut Nur, dari penghasilan yang dihimpun dari penjualan tas di gallery DALOENG, sudah mampu menghidupi beberapa karyawan dan UKM kerajinan tas bordir Aceh itu. “Penghasilan yang saya peroleh sudah cukup mendapatkan margin laba lebih dari cukup,” ucapnya. (Adyan)