The Tripper Mengusung Konsep Gitar Travel

Tak puas sekadar sebagai konsumen, Indonesia mampu mengukuhkan posisi sebagai produsen gitar yang cukup diperhitungkan di pasar dunia. Gitar-gitar produksi lokal itu semakin mendunia dalam petikan para gitaris dunia, salah satunya, The Tripper Travel Guitar.
The Tripper Travel Guitar adalah produk dari Stranough Guitar Technology yang didesain untuk memudahkan musisi maupun siapa saja yang ingin memainkan gitar dimana saja dan kapan saja.
Stranough Guitar Technology merupakan produsen gitar asli Bandung, Jawa Barat yang produknya telah menembus pasar ekspor. Gitar yang dikembangkan sejak 12 tahun ini sudah melanglang buana ke berbagai negara di dunia, akibat jaringan internet. “Produk kita sudah dijual ke banyak kota Tokyo, Singapura, Hong Kong, Sydney, Turki, Frankfurt, New York. Kita juga sudah ke Belanda dan beberapa negara lain,” ujar pemilik Stranough Muhammad Satrianugraha di sela-sela gelaran industri kreatif bertajuk Pasar Indonesia yang dilaksanakan PT Bank Mandiri Tbk di Jakarta Convention Center (JCC) beberapa waktu lalu.
Prestasi Stranough Guitar Technology, bisa menembus pasar internasional bukan tanpa alasan. Produk yang unik dan desain yang inovatif membuat gitar produksi lokal ini bisa diterima masyarakat dunia. Salah satu produk kebanggaan rumah produksi ini adalah The Tripper, sebuah gitar listrik yang bisa dimainkan di mana saja. “Ini konsepnya gitar travel. The Tripper ini sudah kami patenkan. Di Indonesia, bahkan di luar negeri juga nggak ada lagi yang bikin gitar travel seperti punya kami,” tutur Muhammad.
 
 
Selain itu, yang membedakan gitar travel miliknya dengan gitar travel serupa produksi luar negeri adalah pada teknologinya. “Cuma kita yang bikin gitar kepala buntung yang senarnya langsung menyambung ke bodi gitar. Tuning-nya di bodi,” tuturnya.
Desain gitarnya, menempatkan headstock di tubuh gitar yang biasanya letaknya di kepala. Pada pandangan pertama, The Tripper tampak seperti gitar tanpa kepala. Namun The Tripper masih menggunakan penyetelan normal, meskipun penyetelan drop juga dimungkinkan.
Tim desain The Tripper juga membuat skala fret menjadi sangat pendek, mirip dengan desain gitar Fender dan Jaguar. Dan skalanya hanya berbeda 0,75 inci dibandingkan dengan gitar Gibson. Ini berarti The Tripper memiliki kemampuan bermain yang luar biasa.
Yang pasti, desain portabelnya adalah instrumen yang sangat kecil, tetapi memiliki kemampuan besar untuk genre musik apa pun, sesi latihan, atau pengaturan kinerja. Tripper dapat dengan mudah memberikan kinerja perintah di panggung besar. ¼ ”Mono Output, Preamp Output Power Switch, dan 3.5mm Earphone Output berarti dapat diamplifikasi dalam berbagai cara, termasuk menyambungkan ke kepala amp kabinet dan mengubah gitar kecil menjadi suara mengerikan yang dapat mengisi stadion,” ucap Muhammad.
The Tripper menggunakan Preamp Output Power Switch (yang mengaktifkan sumber baterai 9 volt bertegangan rendah), juga dapat dimainkan melalui headphone atau dicolokkan ke smartphone atau tablet. Ini dapat mengubah perangkat pintar Anda menjadi amp latihan virtual ketika Anda mengunduh aplikasi iRig AmpliTude dan membeli adaptor antarmuka gitar iRig.
“Dengan beragam fitur ini, berarti The Tripper tidak hanya untuk pelancong, tapi juga merupakan alat yang ampuh untuk para profesional, siswa, anak-anak atau bahkan kolektor,” terang Muhammad.
Kini produk Stranough Guitar Technology telah merambah ke kota-kota berbagai negara di dunia. Sebuah produk mampu menembus hingga pasar internasional bukan perkara mudah, kunci kesuksesan produk gitar buatan Stranough Guitar Technology terletak pada desain inovatif dan unik sehingga membuat gitar produksi lokal ini bisa diterima masyarakat internasional.